Sepanjang sejarah, umat manusia telah mengajukan banyak pertanyaan berdasarkan kematian, makna hidup, Tuhan, iblis, dan yang tak kalah pentingnya; arti harapan. Dalam artikel ini saya akan menyajikan empat hal yang tidak akan pernah kembali kepada Anda setelah dibentengi. Kadang-kadang kita memadamkannya atau mereka disajikan kepada kita melalui cara kerja Takdir, Takdir, dan Penyelenggaraan batin (Beberapa orang menyebutnya Tatanan Ilahi). Berikut empat hal tersebut:
1. Kata yang Diucapkan – Kata yang diucapkan sangat kuat; itu dapat membuat, menghancurkan, memaksa, menghancurkan, memanifestasikan, menyebabkan perang, memperbaiki, menyembuhkan, membunuh, mencintai dan membuat kebencian menjadi iri hati. Setiap kali kita berbicara, kata-kata kita ditransmisikan ke dalam konsep konkret atau abstrak dan jika kita mengucapkan kata-kata yang salah yang dapat menyinggung orang lain, tidak mungkin kita dapat mengembalikan kata-kata itu kepada kita. Sekalipun kami meminta maaf atas pernyataan yang kami buat, akta itu sudah selesai. Kata-kata yang diucapkan sering diterima begitu saja karena orang merasa bahwa dalam masyarakat bebas seseorang harus dapat dengan bebas mengungkapkan pikiran dan pendapatnya tanpa bentuk hukuman apa pun. Namun, jika kita secara terbuka mengutuk satu kelompok orang atas yang lain akan ada konsekuensi yang dapat mempengaruhi kita selama sisa hidup kita. Kita sering melihat beberapa selebritas, reporter, politisi, dan bahkan orang biasa di jalanan mendapat masalah ketika mereka mengatakan pilihan kata yang salah. Tidak ada permintaan maaf, rehabilitasi, atau layanan masyarakat yang dapat menghapus apa yang telah dikatakan.
2. A Sped Arrow – Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Robin Hood! Teori panah melesat bersifat metaforis dan dapat dikaitkan dengan hal-hal yang kita katakan atau lakukan setiap kali kita marah. Kemarahan dapat membuat seseorang melakukan tindakan kekerasan atau bahkan pembunuhan. Panah melesat juga bisa menjadi tindakan terencana atau acak yang dapat mengakibatkan hal-hal yang kita sesali setelah perbuatan itu dilakukan. Ketika rencana jahat tercapai dan kita akhirnya tertangkap maka kita berharap perbuatan itu tidak pernah tercapai.
3. Kehidupan Masa Lalu – Hal-hal yang telah berlalu dalam hidup kita tidak akan pernah bisa kembali kepada kita dengan cara yang persis sama di masa sekarang. Beberapa orang merasa sulit untuk beralih dari hubungan yang mereka anggap baik dan mungkin mendapati diri mereka “terjebak di masa lalu”. Ketika ini terjadi, orang yang bersangkutan tidak akan pernah dapat menemukan jalan hidupnya. Ajaran Pikiran Lain membantu individu untuk terus maju ketika mereka merasa sulit untuk melepaskannya. Segala sesuatu yang telah melewati hidup kita ditempatkan di sana karena berbagai alasan dan kita harus melihatnya seperti itu. Hubungan dan situasi masa lalu yang menyebabkan menjadi negatif pertama-tama harus dilupakan. Ironisnya, hal-hal inilah yang sering diputar ulang di benak kita dari waktu ke waktu. Beberapa individu menjadi depresi atau bahkan ingin bunuh diri karena tidak mau melepaskan hal-hal negatif dari masa lalu.
4. Peluang yang Terabaikan – Ada pepatah lama; “Kesempatan hanya mengetuk sekali”. Setiap kali kita mendapat kesempatan untuk melakukan sesuatu yang positif, kita harus menghentikan momen itu tanpa keraguan. Ada kutipan serupa yang diambil dari buku “Another Thought” yang berbunyi; “Kesempatan datang sekali, kedua kali sebagai keberuntungan, ketiga kali sebagai takdir”. Begitu sebuah kesempatan melewati kita, itu tidak akan pernah kembali kepada kita dengan cara yang persis sama. Hidup adalah siklus kosmis dan gerakannya tidak pernah berhenti berhenti. Kita sering mendengar cerita di mana orang menceritakan tentang peluang yang hilang. Mereka sering menceritakan kisah mereka dengan penyesalan yang mendalam. Jangan biarkan kesempatan positif berlalu begitu saja.
Keempat topik yang disampaikan ini saling berkaitan ke dalam filosofi harapan. Kita sering menerima begitu saja banyak hal dalam hidup kita dan dengan melakukan itu kita harus membayar harga penyesalan pada akhirnya. Filsafat Pemikiran Lain adalah satu-satunya ajaran praktis bagi umat manusia saat ini. Harapan adalah salah satu ajaran utama dari Pemikiran Lain. Harapan membawa tindakan positif yang membantu kita untuk lebih memahami diri kita sendiri; secara fisik, mental, emosional, dan spiritual. Harapan sangat penting untuk setiap perubahan positif terjadi. Elemen penting ini membantu kita untuk percaya pada diri kita sendiri.